KIAMAT SUDAH DEKAT[1]



اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ 
 “ Telah dekat datangnya saat itu dan Telah terbelah bulan”[2](Q.S. al Qamar: 1)

} يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا {42} فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَاهَا {43}
  “(orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?[3]  Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?”
(Q.S. an Nazi’at: 42-43)

A. Muqaddimah
Sesungguhnya dunia ini tidaklah tercipta untuk bertahan selama-lamanya, juga tidak untuk tempat menetap selamanya. Akan tetapi Allah ciptakan sebagai tempat mencari bekal untuk akhirat. Allah ciptakan dunia ini ada batasannya dan iapun akan hancur. Karenanya, adalah kewajiban bagi setiap alim untuk menjelaskan tanda-tanda dekatnya kehancuran dunia (kiamat) dan menerangkan kejadian-kejadian yang pernah Rasul sampaikan, agar kita sadar atas segala dosa-dosa kita, mengingatkan kita dari kelalaian hingga akhirnya kita dapat memanfaatkan kesempatan hidup yang masih tersisa di dunia ini.
Seandainya para sahabat ada yang hidup pada masa sekarang pasti mereka akan mengatakan dengan bahasa keimanan bahwa benar apa yang Rasulullah sampaikan. Mereka beriman dan membenarkan segala apa yang dikabarkan Rasulullah meskipun mereka tidak melihatnya sebagai wujud keimanan kepada perkara yang ghaib. Inilah yang dinamakan puncak keimanan dimana Rasulullah mengabarkan kepada mereka perkara-perkara yang ghaib dan mereka mengimani dan membenarkan dengan penuh keyakinan. Lain sahabat lain pula kita yang melihat di depan mata kita kebenaran kabar Rasulullah akan tetapi hati kita tidak tergerak untuk  takut, mata kitapun kering enggan meneteskan air mata, tubuh kitapun masih berlumuran maksiat dan dosa. Innalillah wa inna ilaihi raji’un, hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.  
Kiamat, tidak ada yang tahu kapan datangnya secara pasti kecuali Allah. Allah ta’ala berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي لاَ يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلاَّ هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ تَأْتِيكُمْ إِلاَّ بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ {187}
Artinya:  ”Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu hanya pada Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu hanyalah Allah yang tahu, tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui". (QS. Al-A'raf: 187)
Akan tetapi Allah memberitahukan Rasul-Nya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kiamat sudah dekat.

B. Tanda-tanda Kiamat
1. Tanda-tanda Shugra
Kiamat akan datang apabila telah terjadi tanda-tandanya shugra ataupun kubra. Di antara tanda-tanda kiamat shugra adalah gunung-gunung meletus, terjadi gempa dimana-mana, munculnya penyakit yang aneh-aneh, bermunculan para dajjal dan penceramah-penceramah suuk, bermunculan mereka yang mengaku nabi, cuaca tidak menentu, kebodohan, pembunuhan dan kedhaliman merajalela, waktu berlalu begitu cepat, banyaknya tempat-tempat maksiat dan umat Islam diserang oleh musuh-musuhnya dari segala penjuru.
Tanda-tanda kiamat shugra ini sebagian telah terjadi dan sebagian lainnya sedang terjadi dan akan terus berlangsung hingga datangnya tanda-tanda kiamat yang kubra. Tanda-tanda tersebut tidak harus terjadi di seluruh penjuru dunia, akan tetapi pada suatu negara terkadang terjadi beberapa tanda kiamat shugra dan di negara lain terjadi tanda-tanda yang lain.
Rasulullah bersabda:
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَـتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيْمَتَانِ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ وَحَـتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيْبٌ مِنْ ثَلاَثِيْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ وَحَـتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ وَحَـتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمْ الْمَالُ فَيَفِيْضَ حَـتَّى يُهِمَّ رَبُّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَحَـتَّى يَعْرِضَهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ الَّذِيْ يَعْرِضَهُ عَلَيْهِ لاَ أَرَبَ لِي بِهِ وَحَـتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِي الْبُنْيَانِ وَحَـتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ يَالَيْتَنِيْ مَكَانَهُ وَحَـتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسَ يَعْنِيْ آمَنُوْا أَجْمَعُوْنَ فَذلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْساً إِيْمَانُهاَ لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا وَلَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ نَشَرَ الرَّجُلاَنِ ثَوْبَهُمَا لاَ يَتَبَايَعَانِهِ وَلاَ يَطْوِيَانِهِ وَلَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ انْصَرَفَ الرَّجُلُ بِلَبَنِ لِقْحَتِهِ فَلاَ يَطْعَمُهُ وَلَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَهُوَ يُلِيْطُ حَوْضَهُ فَلاَ يَسْقِيْ فِيْهِ وَلَتَقُوْمَنَّ السَّاعَةُ وَقَدْ رَفَعَ أُكْلَتَهُ إِلَى فِيْهِ فَلاَ يَطْعَمُهَا (رواه البخاري)
Artinya: “Kiamat tidak akan tiba sehingga terjadi peperangan dua golongan besar yang memakan banyak korban pada kedua belah pihak padahal seruan mereka satu, munculnya para dajjal pembohong sekitar tiga puluh orang semua mengaku Nabi, ilmu diangkat dengan matinya para ulama, terjadinya banyak gempa, waktu berjalan cepat, muncul banyak fitnah dan pembunuhan, harta melimpah di antara kalian sehingga orang yang memiliki harta resah siapa yang mau menerima hartanya kemudian ditawarkan kepada orang lain tapi orang tersebut mengatakan saya tidak membutuhkan harta itu, berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan, (kiamat akan tiba) sehingga seseorang berjalan melewati makam orang lain sambil berkata seandainya saya pada posisinya, matahari terbit dari barat ketika itu manusia melihatnya dan mereka beriman seluruhnya, pada waktu itulah pengakuan iman seorang kafir tidak bermanfaat lagi kecuali mereka yang telah beriman sebelumnya, dan kiamat itu pasti akan tiba sehingga dua orang laki-laki yang sedang membentangkan bajunya untuk transaksi jual beli tidak jadi jual belinya dan tidak melipatnya lagi, dan kiamat pasti akan tiba sehingga seseorang yang sedang mengadon susunya tidak jadi memakannya, dan kiamat akan tiba sehingga orang yang sedang memperbaiki bejana air tidak sempat untuk mengisinya lagi, dan kiamat itu pasti akan tiba sehingga orang yang sedang mengangkat makanan ke mulutnya tidak jadi memakannya”. (HR. al Bukhari)        

Penjelasan :
  1. Dua golongan besar yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah golongan Ali dan golongan Muawiyah. Dalil bahwa keduanya dari umat Islam adalah sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa dakwah mereka satu.[4] Adapun hadits yang mengatakan bahwa golongan Ali berada pada posisi yang benar adalah sabda beliau:
وَيْحَ عَمَّار تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ
Artinya: “Kasihan Ammar, dia dibunuh oleh golongan yang membangkang”
Ammar pada waktu itu berada pada pasukannya sayyidina Ali, Rasul menyebutkan bahwa golongan yang memerangi Ali adalah golongan yang membangkang.
  1. Para pembohong tersebut mengaku dirinya Nabi.
  2. Yang dimaksud dengan banyaknya gempa adalah terus bergantian datangnya.
  3. Waktu berjalan begitu cepat adalah tidak adanya berkah pada waktu hingga seakan-akan sehari bagaikan satu jam saja.
  4. Hingga banyak harta di antara kalian, ini dimulai dari akhir masa sahabat dan setelahnya.
  5. Melimpahnya harta hingga orang ynag memiliki harta bingung siapa yang mau menerima sedekahnya, ini terjadi pada masa Umar ibn Abdil Aziz.
  6. Bahkan harta tersebut ditawarkan kepada orang yang juga mempunyai harta hingga akhirnya orang tersebut mengatakan saya tidak membutuhkan harta, ini terjadi pada masa Nabi Isa.
  7. Berlomba-lomba membangun bangunan tinggi, maksudnya setiap orang yang membangun rumah menginginkan rumahnya lebih tinggi dari pada yang lain dengan tujuan sombong.


Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَكْـثُرُ الْجَهْلُ وَيَكْـثُرُ الزِّناَ وَيَكْـثُرُ شُرْبُ الْخَمْرِ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْـثُرُ النِّسَاءُ حَـتَّى يَكُوْنَ لِخَمْسِيْنَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ (رواه البخاري)
Artinya:  “Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu, kebodohan dimana-mana, perzinaan dan minum-minuman keras merajalela, kaum pria semakin sedikit dan perempuan semakin banyak sehingga 50 perempuan dibandingkan satu laki-laki”. (H.R. al Bukhari)
Dan tanda terakhir dari kiamat shugra adalah munculnya al Imam al Mahdi. Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang shahih yang mengatakan:
لا تقومُ السّاعَةُ حـتَّى يملك الناس رجلٌ من أهلِ بيتي يواطئُ اسـمُهُ اسمي واسمُ أبيه اسم أبي فيملؤها –أي الأرض– قِسطًا وعدلا
Artinya:  “Tidaklah datang hari kiamat sehingga muncul seseorang dari keluargaku yang mengusai manusia, namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku, ia penuhi bumi ini dengan kebijaksanaan dan keadilan”. (H.R. Ibn Hibban dalam Shahihnya, Abu Dawud dalam Sunannya, at Tirmidzi dalam Jami’nya, dan al Hakim dalam Mustadraknya)
      Al Imam al Mahdi namanya adalah Muhammad ibn Abdullah keturunan Hasan atau Husain. Disebutkan juga dalam hadits bahwa pertama kali al Mahdi muncul bersama dengan malaikat yang menyeru “Wahai manusia ini adalah khalifatullah al Mahdi, ikutilah dia”. Al Mahdi muncul dari al Madinah dan bersamanya seribu malaikat dan tiga ratus wali menunggunya di Makkah, merekalah yang pertama kali membaiatnya. Kemudian keluarlah pasukan yang memeranginya, Allah turunkan gempa antara Makkah dan al Madinah. Setelah itu al Mahdi menuju daratan Syam (Siria, Yordania, Lebanon dan Palestina). Pada masa itu terjadi paceklik, tapi Allah berikan kepada seorang mukmin yang sempurna imannya rasa keyang hanya dengan dzikir dan mengagungkan Allah.
Al Mahdi adalah seorang laki-laki yang tinggi, kulitnya tidak terlalu putih, wajahnya bercahaya, dahinya lebar, hidungnya mancung, matanya indah dan lebar, alisnya tipis dan panjang, pada pipi kanannya ada tanda hitam dan jenggotnya lebat. Adapun kapan munculnya secara pasti tidak diterangkan oleh Rasul, kitapun juga tidak dapat memastikannya. Akan tetapi ada tanda-tanda keluarnya, tanda terbesar adalah apabila bumi telah dipenuhi oleh kedhaliman dan kemaksiatan.

2. Tanda-tanda Kubra
Tanda-tanda kiamat kubra ada sepuluh yaitu: keluarnya dajjal, turunnya al Masih Isa ibn Maryam, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari barat, keluarnya binatang bumi, keluarnya asap, terjadinya tiga gempa hingga bumi menelan apa yang ada di atasnya, gempa terjadi di belahan timur, gempa terjadi di belahan barat dan satu gempa lagi terjadi di jazirah Arab, dan keluarnya api dari sumur di ‘Aden yang mengiring manusia ke arah barat. Berikut penjelasan dari sebagian tanda-tanda kiamat kubra.
a.  Keluarnya Dajjal
Al Masih ad Dajjal atau al Masih al Kadzdzab, dinamakan al Masih karena ia sering melakukan perjalanan, sedangkan sebutan Dajjal karena ia kafir dan menyesatkan manusia. Ia dapat mengelilingi bumi dalam waktu setahun setengah. Dengan kekuasaan Allah, ia dapat mencapai seluruh penjuru dunia kecuali Makkah dan al Madinah. Disebutkan bahwa ketika Dajjal ingin memasuki al Madinah, ia dapatkan pada setiap penjuru al Madinah malaikat yang bersenjata, maka iapun lari. Dajjal memiliki kecepatan dalam berpindah dari satu tempat ke tampat lain, ia menyesatkan manusia dimana-mana. Ia mengatakan: “Saya adalah Tuhan kalian”. Iapun banyak menampakkan tipu muslihatnya hingga kaum Yahudi mengimaninya dan sebagian manusia selain kaum Yahudi.
Mereka yang mengimani Dajjal akan mendapatkan banyak rizki dan kenikmatan, adapun mereka yang mendustakannya dan tidak mengikutinya mengalami kelaparan. Allah menolong mereka dengan tasbih dan taqdis (mengagungkan Allah). Dzikir tasbih dan pengagungan kepada Allah sebagai ganti makan, sehingga rasa lapar tidak berpengaruh bagi mereka.
Dajjal adalah keturunan bani Israil, salah satu matanya juling hampir keluar dan mata satunya tidak ada, karenanya ia dinamakan al a’waar. Sekarang ia dibelenggu oleh malaikat di salah satu pulau di lautan. Pulau ini tidak dikenal. Sahabat Tamim ibn Aus pernah melihatnya, ketika itu dia sedang berlayar bersama beberapa orang. Mereka tersesat selama sebulan, hingga akhirnya mereka sampai pada sebuah pulau. Mereka melihat Dajjal sedang terbelenggu dengan rantai. Ia dapatkan Dajjal adalah seorang yang besar badannya. Dajjal berbicara dengan mereka dalam bahasa Arab: saya fulan, iapun mulai bertanya banyak hal, di antara pertanyaanya; apakah Nabi dari bangsa Arab itu sudah diutus. Kemudian Rasul mendapatkan wahyu seperti apa yang dilihat oleh sahabat tersebut.
Dajjal ini, Allah jadikan ujian bagi umat manusia. Banyak keajaiban yang muncul darinya, di antaranya ia membelah tubuh seorang mukmin yang mendustakannya menjadi dua kemudian ia hidupkan lagi. Orang mukmin tersebut mengatakan: aku semakin yakin bahwa kamu adalah pendusta. Iapun mengatakan kepada langit untuk menuurunkan hujan kemudian turunlah hujan, ia katakan kepada bumi untuk mengeluarkan tetumbuhan maka bumipun mengeluarkannya. Padanya ada 2 sungai, satu sungai dari api tapi itu dingin bagi orang mukmin, satu lagi dari air tapi itu panas bagi orang mukmin. Pertama kali Dajjal muncul satu hari bagaikan setahun, hari berikutnya bagaikan sebulan dan hari berikutnya bagaikan satu minggu. Tiga tahun sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan sepertiga airnya, setahun berikutnya langit menahan dua per tiga airnya, setahun sebelum Dajjal muncul langit menahan semua airnya. Hingga akhirnya bumi mengalami kekeringan, ketika itu muncullah Dajjal. Dajjal ini bertemu dengan Nabi Isa. Iapun dibunuh oleh Nabi Isa di pintu desa al Ludd di Palestina.

b. Turunnya Isa ibn Maryam
Turunnya Isa ibn Maryam dari langit disebutkan dalam beberapa hadits yang shahih. Di antaranya adalah sabda Rasulullah yang mengatakan:
ليس بيني وبينه نبـيّ –يعني عيسى عليه السلام– و إنه نازلٌ، فإذا رأيتموه فاعرفوه:رجلٌ مربوعٌ إلى الحمرة والبياض، بين ممصرتين كأن رأسه يقطرن وإن لم يصبه بللٌ، فيقاتل الناس على الإسلام فيدقُّ الصليب ويقتل الخنـزير، ويضع الجزية، ويهلك الله في زمانه الملل كلها إلا الإسلام، ويهلك المسيح الدجال، فيمكث في الأرض أربعين سنةً ثمّ يتوفى فيصلّى عليه المسلمون
Artinya:  “Tidak ada antara aku dan dia (Nabi Isa) seorang nabipun, dan dia pasti akan turun, kalau kalian melihatnya maka ketauilah dia, seorang laki-laki yang warna kulitnya asmar disertai warna merah dan putih, seakan-akan kepalanya meneteskan air meskipun tidak terkena basah, ia memerangi manusia atas nama Islam, ia hancurkan salib, ia basmi babi, ia gugurkan hukum jizyah, pada masanya Allah hancurkan semua agama kecuali agama Islam, ia bunuh al Masih ad Dajjal, ia hidup di muka bumi selama 40 tahun kemudian Allah matikan dan dishalatkan oleh umat Islam”. (H.R. Abu Dawud dalam Sunannya, Ahmad dalam Musnadnya, al Bayhaqi dan lainnya).
Di antara keajaiban yang terjadi pada waktu itu adalah Allah berikan kemampuan pada pohon dan bebatuan untuk berbicara sehingga mereka mengatakan kepada orang muslim: “Wahai muslim ini orang Yahudi dibelakangku kemarilah dan bunuhlah kecuali pohon …. tidak memberitahukan kepada orang muslim karena itu adalah pohon mereka (orang-orangYahudi)”.
Nabi Isa ketika turun dari langit, dua tangannya berada pada dua sayap malaikat. Beliau turun di menara putih di sebelah timur Damaskus sebagaimana yang dikabarkan oleh Rasulullah. Pada waktu itu belum ada menara putih yang di maksud akan tetapi sekarang menara putih tersebut sudah ada sebagaimana yang telah disifatkan oleh Nabi. Menara yang dimaksud adalah tiang cahaya yang dibangun pada bandara baru di bagian timur Damaskus. Kemudian Isa bertemu dengan al Imam al Mahdi di daratan Syam.

c. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua golongan dari anak cucu Adam akan tetapi semuanya kafir. Mereka terisolir dari manusia di salah satu ujung dari ujung dunia di daerah mirip sebuah gua. Allah ta’ala jauhkan mereka dari manusia sehingga tidak seorangpun yang melihat meraka. Mereka tidak bisa mendatangi kita dan kitapun tidak dapat mendatangi mereka. As Sha’bu Dzul Qarnain yang mengisolir mereka dari manusia. Dengan kekuasaan Allah beliau membangun benteng penghalang. Allah berikan kepadanya kemudahan pada segala sesuatu karena dia adalah pemuka para wali. Angin bisa membawanya dari timur ke barat. Dengan karamahnya Dzul Qarnain membangun gunung besi sebagai benteng yang kokoh kemudian besi tersebut dilapisi baja hingga lebih kuat. Tanpa suatu keajaiban tidak seorangpun manusia yang dapat mendaki gunung tersebut. Mereka Ya’juj dan Ma’juj setiap hari berusaha untuk meleburkan besi tersebut tapi tidak bisa. Seharian mereka berusaha menghancurkannya setelah itu mereka istirahat seraya berkata besok kita teruskan. Keesokan harinya mereka dapatkan apa yang telah mereka lakukan kemarin kembali seperti semula. Sampai pada akhirnya mereka terus berusaha dan seperti sebelumnya keesokan hari mereka lanjutkan, tapi kali ini mereka dapatkan apa yang telah mereka lakukan tidak berubah sehingga lama-kelamaan mereka dapat keluar dari tempat tersebut.     
Ya’juj dan Ma’juj tidak akan meninggal sampai terlahir dari tulang rusuknya seribu keturunan bahkan lebih sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah. Bahkan diriwayatkan bahwa manusia pada hari kiamat dibandingkan jumlah mereka perbandingan satu dibandingkan seratus.
Pada masa munculnya mereka terjadi paceklik yang berkepanjangan, sehingga mereka meminum air danau Thabrayya yang terletak di Palestina. Karena banyaknya jumlah mereka sehingga orang yang terakhir kali melewati sungai itu mengatakan dulu di sini ada air.
Ketika Nabi Isa turun dari langit mereka panik, tidak ada umat Islam yang berani memerangi mereka. Nabi Isa membawa umat Islam menuju gunung at Thur berdoa dan memohon pertolongan dari Allah. Minta kepada Allah agar memusnahkan mereka. Allah turunkan cacing yang masuk ke leher setiap dari mereka dan membinasakan mereka. Kemudian Allah menurunkan hujan yang arusnya membawa mayat-mayat mereka ke lautan. Mereka ini muncul setelah turunnya Nabi Isa.

d. Matahari Terbit Dari Barat
Allah ta’ala berfirman:
يَوْمَ يَأْتِيْ بَعْضُ آياَتِ رَبِّكَ لاَ يَنْفَعُ نَفْساً إِيْمَانُهاَ لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا
Artinya:  “Pada hari ketika tiba tanda-tanda kiamat (terbitnya matahari dari barat), pada waktu itu tidak bermanfaat iman (syahadat) orang yang kafir dan amal kebaikan dari seorang mukmin”.
At Thabari mengatakan tentang tafsir ayat di atas: tidak bermanfaat imannya orang kafir yang sebelum terbitnya matahari tidak beriman, ia baru beriman setelah terbit matahari dari barat. Juga tidak bermanfaat amal shaleh seorang mukmin yang baru beramal setelah terbitnya matahari, karena hukum iman dan amal shaleh ketika itu sama dengan hukum orang yang beriman dan beramal shaleh ketika nyawa sudah ditenggorokan; tidak bermanfaat sedikitpun. Allah ta’ala berfirman:
فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيْمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْ بَأْسَنَا
Artinya:  “Tidaklah bermanfaat bagi mereka iman mereka ketika mereka melihat adzab Kami”.
Dalam hadits yang shahih disebutkan:
تُقْبَلُ تَوْبَةُ الْعَبْدِ مَا لَمْ يَبْلُغْ الْغَرْغَرَةَ
Artinya:  “Akan diterima taubat seorang hamba sebelum nyawa sampai ditenggorokan”.

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah disebutkan, Rasulullah bersabda:
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَـتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا رَآهَا النَّاسُ آمَنَ مَنْ عَلَيْهَا
 فَذَاكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ
Artinya:  “Tidak akan tiba hari kiamat hingga terbit matahari dari tempat terbenamnya, apabila manusia melihatnya semuanya akan beriman, pada waktu itu lagi bermanfaat iman orang yang belum pernah beriman sebelumnya”. (H.R. al Bukhari)
Para ulama mengatakan bahwa keluarnya Dajjal adalah tanda kiamat kubra yang pertama kali muncul yang menunjukkan perubahan keadaan pada sebagian besar bumi dan berakhir dengan wafatnya Nabi Isa. Dan terbitnya matahari dari barat adalah tanda kiamat kubra yang pertama yang menunjukkan perubahan keadaan alam bagian atas dan hal tersebut berakhir dengan datangnya hari kiamat. Kemungkinan besar keluarnya hewan dari dalam bumi terjadi pada hari terbitnya matahari dari barat. Al Hafidz Ibn Hajar al Asqalani mengatakan: hikmah didahulukannya matahari terbit dari barat dan kemudian munculnya hewan dari perut bumi adalah; bahwa ketika matahari terbit dari barat tertutuplah pintu taubat, setelah itu hewan tersebut akan membedakan antara orang mukmin dan orang kafir.
Dari sahabat Hudzaifah ibn al Yaman, saya bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah apakah tanda terbitnya matahari dari barat (tempat tenggelamnya)? Rasul menjawab: “Pada waktu itu malam semakin lama (waktunya) sehingga seukuran dua malam, orang-orang yang sebelumnya shalat pada waktu akan sadar mereka tetap melakukan apa yang sebelumnya mereka lakukan, bintang tidak lagi terlihat hilang dari tempatnya, kemudian mereka tidur, kemudian bangun dan shalat, tidur lagi kemudian bangun, pinggang mereka terasa penat hingga terasa panjang malam itu bagi mereka, manusia panik ketika itu karena pagi tidak kunjung tiba, ketika mereka dalam penantian akan terbitnya matahari dari timur, mereka dikagetkan dengan terbitnya matahari dari barat, ketika manusia melihat itu mereka beriman, ketika itulah iman mereka tidak bermanfaat iman mereka”. (H.R. Ibn Marduwaih)

e. Keluarnya Hewan Dari Dalam Perut Bumi
وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ ٱلنَّاسَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Artinya: “Dan apabila murka Allah telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”. (Q.S. an Naml:82)
Hewan ini keluar pada akhir zaman, ketika kehidupan manusia sudah rusak, mereka mulai meninggalkan perintah Allah dan menyimpang dari agama yang benar. Allah mengeluarkan hewan dari perut bumi, ada yang mengatakan bahwa hewan tersebut keluar dari Makkah dan ada pendapat yang lain. Ibn ‘Abbas, al Hasan, Qatadah dan juga diriwayatkan dari sayyidina Ali bahwa mereka mengatakan hewan ini berbicara dengan manusia.
Ar Razi mengatakan dalam tafsirnya: banyak pendapat tentang hewan ini dari beberapa segi: pertama, tentang ukuran badannya, disebutkan dalam hadits bahwa tingginya 60 hasta, dalam riwayat lain disebutkan bahwa kepalanya setinggi awan. Abu Hurairah mengatakan antara 2 tanduknya seukuran satu farsakh bagi orang yang menunggangi hewan tunggangan. Kedua, bentuknya; mempunyai empat kaki, bulu, dan 2 sayap. Ketiga, tentang bentuk fisiknya; Ibn Juraij mengatakan: berkepala sapi, bermata babi, bertelinga gajah, bertanduk kambing gunung, dadanya seperti dada singa, lehernya seperti leher burung unta, warnanya seperti warna macan, berpantat sapi, berekor kambing dan berkaki unta. Keempat: tentang cara keluarnya: diriwayatkan dari sayyidina Ali bahwa hewan ini proses keluarnya selama tiga hari. Kelima, tentang tempat keluarnya; Rasulullah pernah ditanya tentang tempat keluarnya, beliau mengatakan: “Dari masjid yang paling agung menurut Allah, yaitu al Masjid al Haram”.

Perhatian: tidak terdapat nash hadits yang shahih tentang tempat keluarnya. 

Dari Hudzaifah ibn Asid al Ghifari berkata: Rasulullah keluar dari kamarnya mendatangi kami, ketika itu kami sedang membicarakan perkara kiamat, beliau berkata:
"لا تقومُ السّاعَةُ حَـتَّى تَرَوْا عَشْر آيات طُلُوع الشَّمْس مِنْ مَغْرِبِها والدُّخَان والدَّابَّة وخُرُوج يَأجُوج ومَأجُوج وخُرُوج عِيسَى ابن مَريَم عَليه السَّلام والدَّجَّال وثلاثة خُسُوف خَسْف بِالْمَغْرِب و خَسْف بالمشرق و خَسْف بِجَزيرَة العَرب ونار تَخرُج مِن قَعْر عَدَن تسُوق أو تَحْشِر الناس تَبِيت معهم حيث بَاتُوا وتَقِيل معهم حيث قالوا " وهكذا رواه مسلم وأهل السنن.

Artinya: “Tidaklah datang hari kiamat sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda: terbitnya matahari dari barat, asap, hewan bumi, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya Isa ibn Maryam, Dajjal, tiga gempa; gempa di barat, gempa di timur, gempa di jazirah Arab, api yang keluar dari sumur ‘Aden yang menggiring manusia”. (H.R. Muslim dan Ashhab as Sunan)

C. Penutup
Apa di atas adalah sebagian dari tanda-tanda hari kiamat. Sebagian besar dari tanda-tandanya yang shugra telah terjadi di Negara kita ataupun di Negara lain. Karenanya, kesempatan yang masih tersisa kita manfaatkan sebaik-baiknya. Sebelum Allah menutup pintu taubatnya, sebelum kita dihentakkan dengan datangnya kiamat yang secara tiba-tiba. Marilah kita berintrospeksi pada diri kita masing-masing, mudah-mudahan kita dapat memperbaiki diri dan menambah bekal kebaikan untuk akherat nanti.





[1]  Disampaikan pada kajian bulanan Syahamah Cabang Bogor, pada hari Ahad tanggal 28 Januari 2007 di Masjid As Salam Citeureup Bogor.
[2]  Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat nabi Muhammad.
[3] Kata-kata ini mereka ucapkan adalah sebagai ejekan saja, bukan karena mereka percaya akan hari kebangkitan.

[4] Ini adalah bantahan terhadap golongan khawarij yang mengkafirkan keduanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHA SUCI ALLAH DARI TEMPAT, ARAH, BENTUK DAN UKURAN (HADD)

KISAH PERTEMUAN KH. KHOLILURRAHMAN (RA LILUR – CICIT MBAH KHOLIL BANGKALAN MADURA) DENGAN GURU MULIA, PROF. DR. AL-HABIB AL-SYAIKH SALIM ‘ALWAN AL-HUSAINI (KETUA DARUL FATWA AUSTRALIA)