KAROMAH SYEKH ABDULLAH AL HARARI

karamah syekh abdullah al harari

[Karamah syaikh Abdullâh Al harary]. Diceritakan
oleh seorang
tokoh pejuang Aswaja di Lebanon,
Syaikh Husam Qaraqirah; Bahwa suatu
ketika ada dua orang wali yang salih;
Syaikh Abdullâh al-Harary dan Syaikh
Isma’il ad-Dlannawi. Keduanya
berangkat menuju ke Yordania untuk
berziarah ke makam sahabat Abu
Ubaidah. Dalam perjalanan menuju
makam, Syaikh Abdullah selalu salat
dua rakaat setiap kali menempuh jarak
tertentu. Hingga suatu ketika beliau
merasa lelah dan berhenti untuk
istirahat sejenak. Lalu Syaikh Isma’il
berkata kepadanya: “Sampai di sini
saja, aku masih banyak pekerjaan!”
Sesampai di rumahnya, tiba-tiba Syaikh
Isma’il melihat tembok rumahnya
terbelah dan muncullah sosok laki-laki
tua bertubuh besar, berwibawa dan
berkulit sawo matang berkata dengan
nada marah: “Mengapa kau tinggalkan
anakku?” Syaikh Isma’ilpun ketakutan
seraya berkata: “Shalli ‘ala ar-
Rasuul… Shalli ‘ala ar-Rasuul”.
Beliaupun menyesal dan kembali
menyusul Syaikh Abdullâh dan
menemaninya kembali untuk
melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di makam yang dituju,
keduanya disambut oleh sahabat Abu
Ubaidah bersama para pasukannya.
Sahabat Abu Ubaidah dan para
pasukannya keluar dari kubur mereka
seraya berdiri dan mengulurkan tangan
kanannya dan menyuguhi Syaikh
Abdullâh dan Syaikh Isma’il dengan
buah zabib (anggur kering). Ini adalah
salah satu bentuk kemuliaan yang
dianugerahkan Allah kepada para
waliNya. Mereka punya tasharrufat
khassah (tindakan dan hal-hal khusus)
yang mereka lakukan untuk berbagai
kemaslahatan dengan izin dan kuasa
Allah.
Sosok lelaki tua berbadan besar dan
berwibawa itu adalah Syaikh al-Wali
Muhammad Abdus Salam, guru Syaikh
Abdullâh waktu kecil. Sedangkan
Syaikh Isma’il sendiri adalah seorang
wali yang diserahi Daulat al-Auliya’
untuk mendidik Syaikh Abdullâh. Cerita
ini diambil langsung oleh Syaikh
Husam dari Syaikh Isma’il ad-
Dlannawi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHA SUCI ALLAH DARI TEMPAT, ARAH, BENTUK DAN UKURAN (HADD)

KISAH PERTEMUAN KH. KHOLILURRAHMAN (RA LILUR – CICIT MBAH KHOLIL BANGKALAN MADURA) DENGAN GURU MULIA, PROF. DR. AL-HABIB AL-SYAIKH SALIM ‘ALWAN AL-HUSAINI (KETUA DARUL FATWA AUSTRALIA)