Hanya Islam Agama Yang Benar[1]



Oleh:
Ust. Muhyiddin Fattah
بسم الله الرحمن الرحيم
  
          Agama yang benar menurut Allah adalah Islam, Allah ta’ala berfirman:
 )ومن يبتغ غيـر الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين ( (سورة آل عمران : 85)
Maknanya: “Orang yang mencari agama selain Islam (untuk dipeluknya), maka tidak akan diterima darinya (agama yang dipeluknya itu) oleh Allah, dan di akhirat ia termasuk orang-orang yang merugi”.  (Q.S. Al 'Imran : 85)
) إن الدين عند الله الإسلام (  (سورة آل عمران: 19)
Makanya: “Sesungguhnya agama yang benar menurut Allah hanyalah Islam”.  (Q.S. Al 'Imran : 19)
         
          Para nabi Allah semuanya beragama Islam, Jadi seorang muslim pengikut Nabi Musa disebut Muslim Musawi (pengikut Nabi Musa), seorang muslim pengikut Nabi Isa disebut Muslim 'Isawi (pengikut Nabi Isa), dan seorang muslim pengikut Nabi Muhammad bisa disebut Muslim Muhammadi  (pengikut Nabi Muhammad).
         
          Islam adalah satu-satunya agama yang diridlai oleh Allah bagi para hamba-Nya dan kita semua diperintah untuk menganutnya.

          Sedangkan Allah tidak boleh disebut “muslim” seperti dikatakan oleh orang-orang yang tidak berilmu.

          Pada zaman dahulu, seluruh umat manusia memeluk satu agama yaitu Islam, kamudian barulah terjadi kekufuran dan perbuatan syirik kepada Allah setelah zaman Nabi Idris.
         
          Nabi Nuh adalah nabi pertama yang diutus oleh Allah kepada orang-orang kafir untuk mengajak mereka beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, demikian pula Allah  memperingatkan kepada setiap rasul yang diutus oleh-Nya untuk menjauhi kemusyrikan.

          Kemudian Nabi Muhammad datang untuk memperbaharui dakwah Islam setelah terputus keberadaannya di tengah-tengah umat manusia di bumi ini. Beliau dibekali dengan beberapa mukjizat yang menjadi bukti kenabiannya. Sebagian umat manusia pun masuk Islam, sementara sebagian yang lain mengingkari kenabian beliau, merekalah orang-orang yang sesat, di antara mereka ada yang memang sejak awal sudah musyrik seperti orang-orang Yahudi yang menyembah ‘Uzair, dengan begitu telah bertambah kekufuran mereka. Namun ada juga yang di antara orang-orang Yahudi dan Nashrani yang tunduk dan beriman, seperti; Abdullah bin Salam (seorang ulama Yahudi di Madinah), Ash-hamah an-Najasyi (raja Habasyah) yang dulunya adalah seorang nashrani, namun ia tunduk dan ikut pada ajaran Nabi Muhammad, dan akhirnya meninggal pada saat Rasulullah masih hidup. Pada saat ia meninggal Rasulullah menshalatinya (shalat ghaib), setelah Allah ta’ala mewahyukan kepadanya tentang kematiannya. Dan ternyata, di atas kuburan Ash-hamah ini sering terlihat cahaya, ini merupakan bukti bahwa ia adalah seorang muslim yang sempurna dan termasuk wali Allah.          

          Prinsip dasar yang menyatukan seluruh umat Islam adalah beribadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.        



                [1] Disampaikan pada KIAS (Kajian Islam Intensif AS-SALAAM)  Masjid AS-SALAAM  P.T. Indocement, Citeureup, Cibinong-Bogor, Ahad, 12 Juni 2005.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAHA SUCI ALLAH DARI TEMPAT, ARAH, BENTUK DAN UKURAN (HADD)

KISAH PERTEMUAN KH. KHOLILURRAHMAN (RA LILUR – CICIT MBAH KHOLIL BANGKALAN MADURA) DENGAN GURU MULIA, PROF. DR. AL-HABIB AL-SYAIKH SALIM ‘ALWAN AL-HUSAINI (KETUA DARUL FATWA AUSTRALIA)